Hallo sobat bloger, udah lama ga posting artikel, alakadar berbagi pengalaman aja, dalam postinagan ini saya akan share tata cara daftatar akun BBM menggunakan opera mini. Saya mempunyai jhp bb gemini 8520 dan saya pernah mencoba mendaftar BlackBerry ID langsung pada fitur yang di sediakan dan ternyata tidak berhasil, mungkin karena jkaringan di daerah saya yang kurang mendukung, akhirnya saya meminjam sndroid punya adik perempuan saya dan daftar akun dengan hp tersebut baru setelah itu saya masuk ke akun saya dengan menggunakan hp bb saya dan alhamdulillah cara tersebut berhasil, dan baru2 ini saya mencoba mendaftar akun bb/ blackberry id dengan opera mini dan ternyata cara ini juga berhasil, buat sobat yang punya hp bb mungkin cara ini bisa sobat coba jadi kita gk perlu pergi ke warnet atau meminjam hp android untuk mendaftar akun bb kita bisa menggunakan hp bb itu sendiri, nah sekarang saya akan jelaskan secara terperinci berikut langkah2 yang harus sobat lakukan:
<ul> <li> 1. Buka opera mini sobat lalu ketik pada adress bar alamat ini
https://blackberryid.blackberry.com/bbid/createaccount/?locale=aWQ
</li>
<ul> <li>2. Setelah terbuka maka akan nampak</li>
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Rabu, 30 Agustus 2017
Senin, 28 Agustus 2017
CARA BUDIDAYA BENIH GURAME
Persiapan kolam ikan gurame
pembesaran ikan gurame dapat
dilakukan di kolam tanah maupun
kolam permanen, Persiapan
kolam ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan makanan alami
dalam jumlah yang cukup.seperti
plangton dll
persiapan di kolam permanen/
terpal
Cara budidaya benih ikan
gurame / gurami dalam kolam
terpal untuk benih ikan gurame
dapat dibuat dengan dua model
jenis :
1. Menggali tanah dengan
kedalaman tertentu biasanya
sekitar 90 cm, kemudian Terpal
dipasang pada tanah galian
tersebut.
2. Memasang terpal pada
permukaan tanah ( tidak menggali
tanah), dengan bantuan rangka
dari besi atau kayu ,terpal
dirangkai menyerupai bak. Cara
pertama beban terpal tidak terlalu
berat sewaktu diberi air, cara
kedua memudahkan kita
melakukan penggantian dan
pembersihan kolam. Dengan
selang kita bisa menyedot
kotoran-kotoran kolam terpal
dengan mudah. Pada budi daya
ikan gurame kolam terpal ini
kotoran ikan gurame perlu
dikeluarkan (shiftpond), agar
kesehatan dan kebersihan air
tetap terjaga.
pendederan ikan gurame
Setelah kolam terpal selesi dibuat
langkah selanjutnya adalah
mengisi kolam dengan benih ikan
guramih, akan tetapi sebelum
bibit ikan guramie dimasukkan
perlu dipastikan terlebih dahulu
kolam dalam kondisi bersih dari
penyakit dan zat-zat berbahaya.
Terpal mengandung unsur kimia
untuk pewarnaannya, maka
sebelum dipasang perlu dicuci
dan dibersihkan. Untuk
membunuh patogen kolam yang
telah terisi air ditaburi garam 2
ons/m3. Pastikan juga ikan
guramih yang akan
dibudidayakan tidak mengandung
bibit penyakit. Jika ada guramih
yang terkena penyakit perlu
dikarantina terlebih dahulu
sebelum dimasukkan ke dalam
kolam.
Cara menebar benih ikan
gurami
Penebaran benih gurame Sebelum
benih ditebar perlu diadaptasikan,
dengan tujuan agar benih ikan
tidak dalam kondisi stres saat
berada dalam kolam.
Cara adaptasi :
benih gurame yang masih
terbungkus dalam plastik yang
masih tertutup rapat dimasukan
kedalam kolam, biarkan sampai
dinding plastik mengembun. Ini
tandanya air kolam dan air dalam
plastik sudah sama suhunya,
setelah itu dibuka plastiknya dan
air dalam kolam masukkan sedikit
demi sedikit kedalam plastik
tempat benih gurame sampai
benih terlihat dalam kondisi baik
biasanya benih gurame berwarna
keputih putihan. Selanjutnya
benih ditebar/dilepaskan dalam
kolam secara perlahan-lahan.
pemberian pakan
Proses selanjutnya adalah
memberi makan.
ikan gurame merupakan jenis
ikan pemakan tumbuhan
(herbivora).akan tetapi Ketika
pada ukuran benih ikan gurame
bersipat carnivora, oleh sebab itu
jenis pakan yang diberikan pada
waktu gurame ukuran benih yaitu
berupa kutu air (Daphnia), cacing
sutra. Sifat herbivora pada ikan
gurame yaitu terjadi ketika ikan
gurame telah dewasa.
Makanan pokok benih ikan
gurame berupa pelet yang dapat
diatur gizinya, namun di daerah
yang agak sulit memperoleh pelet,
daun-daunan merupakan
alternatif yang sangat baik untuk
dijadikan makanan ikan gurame
Ikan guramih diberi makan 2 kali
dalam sehari dengan pellet
dengan kandungan protein 25%
sampai dengan 30 %. Frekuensi
pemberian makan lebih baik
dalam frekuensi yang banyak
tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit
daripada dalam frekuensi sedikit
tetapi jumlahnya banyak. Selain
Pelet makanan untuk ikan
guramih bisa ditambahkan daun-
daunan dan sayuran. Daun-
daunan dan sayuran sangat
bermanfaat bagi kesehatan dan
pertumbuhan ikan guramih.
Adapun jenis pakan yang biasa
diberikan pada ikan gurame yaitu
sebagai berikut :
1. Daun talas/ daun keladi
2. Daun Sente
3. Daun singkong
4. Daun kangkung
5. Daun ubi jalar
6. Daun pepaya
7. Tauge : tauge kacang hijau,
tauge kacang merah, tauge dari
bibit padi muda
8. Labu
9. Pakan buatan (pellet)
10. Jagung rebus
11. Dedak
12. Ampas tahu
13. Bungkil kacang
Pemberian makanan yang teratur
dengan kualitas dan kuantitas
yang tinggi dapat meningkatkan
pertumbuhan tumbuh benih
gurami lebih cepat
Pada budi daya ikan guramie
dengan terpal ini perlu dihindari
pemberian makanan yang
berlebihan, jika ada makanan
yang tersisa harus segera dibuang
atau dibersihkan,Makanan benih
gurami dan kotoran benih ikan
gurame yang ada di kolam
mengandung zat amoniak yang
dalam jumlah tertentu bersifat
racun bagi benih guramih. Selain
memberi makan dengan jumlah
dan frekuensi teratur hal lain
yang perlu diperhatikan adalah
kualitas air.
Meski benih guramie cukup tahan
dengan air yang tidak baik tetapi
air perlu dibersihkan dan diganti
sebagian(30%) secara teratur per
minggu. Biasanya penggantian
dilakukan satu minggu sekali
dengan melakukan shift pond. Air
disedot keluar dengan selang atau
pompa, kotoran keluar melalui
selang tersebut, kemudian diisi
kembali dengan air baru. Lebih
bagus lagi jika kolam diberi
aerator atau filter untuk
menambah kadar oksigen dan
membersihkan kotoran secara
otomatis.
untuk pendederan benih gurame
berikutnya bersihkan kolam dari
lumut dan kotoran sampai benar-
benar bersih lalu di cat pakai air
kapur terus dikeringkan.satu hari
kemudian isi air dengan
kedalaman 30-40 cm.dan diberi
prebiotik penumbuh plangton. Hal
dikarenakan makanan ikan
gurame sebagian besar diperoleh
dari makanan tambahan atau
buatan
pembesaran ikan gurame dapat
dilakukan di kolam tanah maupun
kolam permanen, Persiapan
kolam ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan makanan alami
dalam jumlah yang cukup.seperti
plangton dll
persiapan di kolam permanen/
terpal
Cara budidaya benih ikan
gurame / gurami dalam kolam
terpal untuk benih ikan gurame
dapat dibuat dengan dua model
jenis :
1. Menggali tanah dengan
kedalaman tertentu biasanya
sekitar 90 cm, kemudian Terpal
dipasang pada tanah galian
tersebut.
2. Memasang terpal pada
permukaan tanah ( tidak menggali
tanah), dengan bantuan rangka
dari besi atau kayu ,terpal
dirangkai menyerupai bak. Cara
pertama beban terpal tidak terlalu
berat sewaktu diberi air, cara
kedua memudahkan kita
melakukan penggantian dan
pembersihan kolam. Dengan
selang kita bisa menyedot
kotoran-kotoran kolam terpal
dengan mudah. Pada budi daya
ikan gurame kolam terpal ini
kotoran ikan gurame perlu
dikeluarkan (shiftpond), agar
kesehatan dan kebersihan air
tetap terjaga.
pendederan ikan gurame
Setelah kolam terpal selesi dibuat
langkah selanjutnya adalah
mengisi kolam dengan benih ikan
guramih, akan tetapi sebelum
bibit ikan guramie dimasukkan
perlu dipastikan terlebih dahulu
kolam dalam kondisi bersih dari
penyakit dan zat-zat berbahaya.
Terpal mengandung unsur kimia
untuk pewarnaannya, maka
sebelum dipasang perlu dicuci
dan dibersihkan. Untuk
membunuh patogen kolam yang
telah terisi air ditaburi garam 2
ons/m3. Pastikan juga ikan
guramih yang akan
dibudidayakan tidak mengandung
bibit penyakit. Jika ada guramih
yang terkena penyakit perlu
dikarantina terlebih dahulu
sebelum dimasukkan ke dalam
kolam.
Cara menebar benih ikan
gurami
Penebaran benih gurame Sebelum
benih ditebar perlu diadaptasikan,
dengan tujuan agar benih ikan
tidak dalam kondisi stres saat
berada dalam kolam.
Cara adaptasi :
benih gurame yang masih
terbungkus dalam plastik yang
masih tertutup rapat dimasukan
kedalam kolam, biarkan sampai
dinding plastik mengembun. Ini
tandanya air kolam dan air dalam
plastik sudah sama suhunya,
setelah itu dibuka plastiknya dan
air dalam kolam masukkan sedikit
demi sedikit kedalam plastik
tempat benih gurame sampai
benih terlihat dalam kondisi baik
biasanya benih gurame berwarna
keputih putihan. Selanjutnya
benih ditebar/dilepaskan dalam
kolam secara perlahan-lahan.
pemberian pakan
Proses selanjutnya adalah
memberi makan.
ikan gurame merupakan jenis
ikan pemakan tumbuhan
(herbivora).akan tetapi Ketika
pada ukuran benih ikan gurame
bersipat carnivora, oleh sebab itu
jenis pakan yang diberikan pada
waktu gurame ukuran benih yaitu
berupa kutu air (Daphnia), cacing
sutra. Sifat herbivora pada ikan
gurame yaitu terjadi ketika ikan
gurame telah dewasa.
Makanan pokok benih ikan
gurame berupa pelet yang dapat
diatur gizinya, namun di daerah
yang agak sulit memperoleh pelet,
daun-daunan merupakan
alternatif yang sangat baik untuk
dijadikan makanan ikan gurame
Ikan guramih diberi makan 2 kali
dalam sehari dengan pellet
dengan kandungan protein 25%
sampai dengan 30 %. Frekuensi
pemberian makan lebih baik
dalam frekuensi yang banyak
tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit
daripada dalam frekuensi sedikit
tetapi jumlahnya banyak. Selain
Pelet makanan untuk ikan
guramih bisa ditambahkan daun-
daunan dan sayuran. Daun-
daunan dan sayuran sangat
bermanfaat bagi kesehatan dan
pertumbuhan ikan guramih.
Adapun jenis pakan yang biasa
diberikan pada ikan gurame yaitu
sebagai berikut :
1. Daun talas/ daun keladi
2. Daun Sente
3. Daun singkong
4. Daun kangkung
5. Daun ubi jalar
6. Daun pepaya
7. Tauge : tauge kacang hijau,
tauge kacang merah, tauge dari
bibit padi muda
8. Labu
9. Pakan buatan (pellet)
10. Jagung rebus
11. Dedak
12. Ampas tahu
13. Bungkil kacang
Pemberian makanan yang teratur
dengan kualitas dan kuantitas
yang tinggi dapat meningkatkan
pertumbuhan tumbuh benih
gurami lebih cepat
Pada budi daya ikan guramie
dengan terpal ini perlu dihindari
pemberian makanan yang
berlebihan, jika ada makanan
yang tersisa harus segera dibuang
atau dibersihkan,Makanan benih
gurami dan kotoran benih ikan
gurame yang ada di kolam
mengandung zat amoniak yang
dalam jumlah tertentu bersifat
racun bagi benih guramih. Selain
memberi makan dengan jumlah
dan frekuensi teratur hal lain
yang perlu diperhatikan adalah
kualitas air.
Meski benih guramie cukup tahan
dengan air yang tidak baik tetapi
air perlu dibersihkan dan diganti
sebagian(30%) secara teratur per
minggu. Biasanya penggantian
dilakukan satu minggu sekali
dengan melakukan shift pond. Air
disedot keluar dengan selang atau
pompa, kotoran keluar melalui
selang tersebut, kemudian diisi
kembali dengan air baru. Lebih
bagus lagi jika kolam diberi
aerator atau filter untuk
menambah kadar oksigen dan
membersihkan kotoran secara
otomatis.
untuk pendederan benih gurame
berikutnya bersihkan kolam dari
lumut dan kotoran sampai benar-
benar bersih lalu di cat pakai air
kapur terus dikeringkan.satu hari
kemudian isi air dengan
kedalaman 30-40 cm.dan diberi
prebiotik penumbuh plangton. Hal
dikarenakan makanan ikan
gurame sebagian besar diperoleh
dari makanan tambahan atau
buatan
Sabtu, 19 Agustus 2017
Do'a do'a yang di baca ketika berwudu
1. Do'a yang di baca sebelum berwudu
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻯ ﺟﻌﻞ ﻫﺬﺍﺍﻟﻤﺂﺀ ﻃﻬﻮﺭﺍ ﺭﺏ
ﺍﻧﻰ ﺍﻋﻮﺫﺑﻚ ﻣﻦ ﻫﻤﺰﺍﺕ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ
ﻭﺍﻋﻮﺫﺑﻚ ﺭﺏ ﺍﻥ ﻳﺤﻀﺮﻭﻥ
Alhadulillahil ladji ja'ala hadjal ma'a thohuron rabbi inni a'udjubika min hamajatis syaitoni wa a'udjubika rabbi an yahdhurun.
2. Do'a kekocok
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺣﻔﻆ ﻳﺪﻱ ﻋﻥ ﻣﻌﺎﺻﻴﻚ ﻛﻠﻬﺎ
Allahummahfajh yadayya anmaasika kulliha.
3. Do'a kekemur
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻋﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺮﻙ ﻭﺷﻜﺮﻙ ﻭﺣﺴﻦ ﻋﺒﺎﺩﺗﻚ
Allahumma a'ini ala djikrika wa syukrika wa husni ibadatik
4. Do'a mencuci hidung
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﺭﺣﻨﻲ ﺭﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﺠـﻨﺔ ﻭﺍﻧﺖ ﻋﻨﻲ ﺭﺍﺽ
Allahumma arihni ra'ihatal jannati wa anta anirrod
5. Niat berwudu ( ketika mencuci muka )
ﻧﻮﻳﺖ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ ﻓﺮﺿﺎ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Nawaitul wudu'a fardholillahi ta'ala
(Niyat saya wudu fardu karena allah )
6. Do'a mencuci muka
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﻴﺾ ﻭﺟﻬﻰ ﻳﻮﻡ ﺗﺒﻴﺾ ﻭﺟﻮﻩ ﻭﺗﺴﻮﺩ ﻭﺟﻮﻩ
Allahumma bayid wajhi yauma tabyadu wujuh wataswaddu wujuh
7. Do'a mencuci tangan kanan
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻋﻄﻨﻰ ﻛﺘﺎﺑﻰ ﺑﻴﻤﻴﻨﻰ ﻭﺣﺎﺳﺒﻨﻰ
ﺣﺴﺎﺑﺎ ﻳﺴﻴﺮﺍ
Allahuma a'tini kitabi biyamini wahasibni hisabayyasiro
8. Do'a mencuci tangan kiri
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﻌﻄﻨﻰ ﻛﺘﺎﺑﻰ ﺑﺸﻤﺎﻟﻰ ﻭ ﻻ ﻣﻦ
ﻭﺭﺍﺀ ﻇﻬﺮﻯ
Allahumma la tu'tini kitabi bisyimali wa min waro'i jhohri
9. Do'a mengusap kepala
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺣﺮﻡ ﺷﻌﺮﻱ ﻭﺑﺸﺮﻱ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺭ
Allahumma harrim sa'ri wabasyari ala nar
10. Do'a mengusap kuping
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻨﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺴﺘﻤﻌﻮﻥ
ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻓﻴﺘﺒﻌﻮﻥ ﺃﺣﺴﻨﻪ
Allahummajalni minalladjina yastami'unal qowla fayattabi'una ahsanah
11. Do'a mencuci kaki kanan
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺛﺒﺖ ﻗﺪﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺮﺍﻁ مع ﺍﻗﺪﺍﻡ ﻋﺒﺎﺩﻙ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ
Allahummma tsbit qodamaya ala shirot ma'a akdami ibadikas shalihin
12. Do'a mencuci kaki kiri
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﻰ ﺍﻋﻮﺫﺑﻚ ﺍﻥ ﺗﺰﻝ ﻗﺪﻣﻲ ﻋﻥ ﺍﻟﺼﺮﺍﻁ
ﻳﻮﻡ ﺗﺰﻝ ﺍﻗﺪﺍﻡ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ
Allahumma inni a'ujubika an tajila qodamayya anis shiraot yauma tajillu akdamul munafikina walmusyrikin
13. Sahadat setelah beres wudu
ﺍﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻵﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻭﺍﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻨﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻮﺍﺑﻴﻦ ﻭﺍﺟﻌﻠﻨﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻄﻬﺮﻳﻦ ﻭﺍﺟﻌﻠﻨﻰ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻙ
ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﺳﺒﺤﺎﻧﻚ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻭﺑﺤﻤﺪﻙ ﺍﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻵﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻧﺖ ﺍﺳﺘﻐﻔﺮﻙ ﻭﺍﺗﻮﺏ ﺍﻟﻴﻚ ﻭ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺳـﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rosuluh, allahummaj alni minat tawwabina waj alni minal mutathohirina waj alni min ibadikas shalihin, subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu an la ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaik shollallahu ala sayidina muhammadin wa ala alihi washohbihi wa sallam.
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻯ ﺟﻌﻞ ﻫﺬﺍﺍﻟﻤﺂﺀ ﻃﻬﻮﺭﺍ ﺭﺏ
ﺍﻧﻰ ﺍﻋﻮﺫﺑﻚ ﻣﻦ ﻫﻤﺰﺍﺕ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ
ﻭﺍﻋﻮﺫﺑﻚ ﺭﺏ ﺍﻥ ﻳﺤﻀﺮﻭﻥ
Alhadulillahil ladji ja'ala hadjal ma'a thohuron rabbi inni a'udjubika min hamajatis syaitoni wa a'udjubika rabbi an yahdhurun.
2. Do'a kekocok
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺣﻔﻆ ﻳﺪﻱ ﻋﻥ ﻣﻌﺎﺻﻴﻚ ﻛﻠﻬﺎ
Allahummahfajh yadayya anmaasika kulliha.
3. Do'a kekemur
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻋﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺮﻙ ﻭﺷﻜﺮﻙ ﻭﺣﺴﻦ ﻋﺒﺎﺩﺗﻚ
Allahumma a'ini ala djikrika wa syukrika wa husni ibadatik
4. Do'a mencuci hidung
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﺭﺣﻨﻲ ﺭﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﺠـﻨﺔ ﻭﺍﻧﺖ ﻋﻨﻲ ﺭﺍﺽ
Allahumma arihni ra'ihatal jannati wa anta anirrod
5. Niat berwudu ( ketika mencuci muka )
ﻧﻮﻳﺖ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ ﻓﺮﺿﺎ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Nawaitul wudu'a fardholillahi ta'ala
(Niyat saya wudu fardu karena allah )
6. Do'a mencuci muka
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﻴﺾ ﻭﺟﻬﻰ ﻳﻮﻡ ﺗﺒﻴﺾ ﻭﺟﻮﻩ ﻭﺗﺴﻮﺩ ﻭﺟﻮﻩ
Allahumma bayid wajhi yauma tabyadu wujuh wataswaddu wujuh
7. Do'a mencuci tangan kanan
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻋﻄﻨﻰ ﻛﺘﺎﺑﻰ ﺑﻴﻤﻴﻨﻰ ﻭﺣﺎﺳﺒﻨﻰ
ﺣﺴﺎﺑﺎ ﻳﺴﻴﺮﺍ
Allahuma a'tini kitabi biyamini wahasibni hisabayyasiro
8. Do'a mencuci tangan kiri
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﻌﻄﻨﻰ ﻛﺘﺎﺑﻰ ﺑﺸﻤﺎﻟﻰ ﻭ ﻻ ﻣﻦ
ﻭﺭﺍﺀ ﻇﻬﺮﻯ
Allahumma la tu'tini kitabi bisyimali wa min waro'i jhohri
9. Do'a mengusap kepala
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺣﺮﻡ ﺷﻌﺮﻱ ﻭﺑﺸﺮﻱ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺭ
Allahumma harrim sa'ri wabasyari ala nar
10. Do'a mengusap kuping
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻨﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺴﺘﻤﻌﻮﻥ
ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻓﻴﺘﺒﻌﻮﻥ ﺃﺣﺴﻨﻪ
Allahummajalni minalladjina yastami'unal qowla fayattabi'una ahsanah
11. Do'a mencuci kaki kanan
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺛﺒﺖ ﻗﺪﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺮﺍﻁ مع ﺍﻗﺪﺍﻡ ﻋﺒﺎﺩﻙ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ
Allahummma tsbit qodamaya ala shirot ma'a akdami ibadikas shalihin
12. Do'a mencuci kaki kiri
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﻰ ﺍﻋﻮﺫﺑﻚ ﺍﻥ ﺗﺰﻝ ﻗﺪﻣﻲ ﻋﻥ ﺍﻟﺼﺮﺍﻁ
ﻳﻮﻡ ﺗﺰﻝ ﺍﻗﺪﺍﻡ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ
Allahumma inni a'ujubika an tajila qodamayya anis shiraot yauma tajillu akdamul munafikina walmusyrikin
13. Sahadat setelah beres wudu
ﺍﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻵﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻭﺍﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻨﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻮﺍﺑﻴﻦ ﻭﺍﺟﻌﻠﻨﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻄﻬﺮﻳﻦ ﻭﺍﺟﻌﻠﻨﻰ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻙ
ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﺳﺒﺤﺎﻧﻚ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻭﺑﺤﻤﺪﻙ ﺍﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻵﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻧﺖ ﺍﺳﺘﻐﻔﺮﻙ ﻭﺍﺗﻮﺏ ﺍﻟﻴﻚ ﻭ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺳـﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rosuluh, allahummaj alni minat tawwabina waj alni minal mutathohirina waj alni min ibadikas shalihin, subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu an la ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaik shollallahu ala sayidina muhammadin wa ala alihi washohbihi wa sallam.
Selasa, 15 Agustus 2017
KISAH TABIIN UWAIS ALQORNI ( sang penghuni langit )
Tahukah kamu siapakah Uwais al-Qarni? ia adalah seorang tabiin yang terkenal di langit namun tak di kenal di bumi. Uwais al-Qarni merupakan pemuda yang disebut-sebut namanya oleh Rasullulah saw kepada para sahabat baginda.
Rasullulah saw pernah berpesan kepada Sayidina Umar ra dan Sayidina Ali ra bahawa akan lahir di kalangan tabiin seorang yang sangat makbul doa yang akan lahir di zaman kamu (zaman selepas kewafatan Rasullulah saw).
Tujuan Rasullulah saw menyuruh Saidina Umar ra dan Saidina Ali ra mencari Uwais al-Qarni tidak lain ialah meminta Uwais al-Qarni berdoa kepada Allah supaya mengampunkan dosa-dosa sahabat (Saidina Umar ra dan Saidina Ali ra).
Marilah kita lihat apa istimewanya Uwais al-Qarni sehingga Rasullulah saw meminta sahabat mencari dan meminta doa darinya.
Memang benarlah kata-kata Rasulullah S.A.W, Uwais al-Qarni akhirnya muncul di zaman Sayidina Umar ra dan Sayidina Ali ra. mereka berdua memang menunggu dan mencari kabilah-kabilah yang datang dari Yaman ke Madinah, akhirnya bertemu juga dengan Uwais al-Qarni. Pada pandangan mata kasar mereka, tidak mungkin dia adalah orang yang Rasulullah saw sebut-sebutkan ini kerana, Uwais Al-Qarni dianggap sebagai seorang yang kurang waras di kalangan orang awam atau penduduk setempat.
Uwais Al-Qarni adalah seorang yang berpenyakit sopak di seluruh tubuh badannya, yakni sejenis penyakit kulit yang tidak digemari ramai. Walaupun begitu, beliau adalah seorang yang soleh yang amat berbakti pada ibunya yang uzur dan lumpuh. Beliau begitu tekun untuk mendapatkan keredhaan ibunya. Bapa beliau meninggal dunia ketika beliau masih kecil lagi. Beliau berpenyakit sopak sejak dilahirkan dan ibunya menjaganya sampai beliau dewasa.
Suatu hari ibunya memberitahu kepada Uwais Al-Qarni bahawa dia ingin sekali untuk mengerjakan ibadat haji. di Mekah. Ibunya menyuruh Uwais Al-qarni supaya berikhtiar agar beliau dapat membawanya ke Mekah untuk menunaikan haji. Sebagai seorang yang miskin, Uwais Al-Qarni tidak berdaya untuk mencari perbelanjaan untuk ibunya kerana pada zaman itu kebanyakan orang pergi menunaikan haji dari Yaman ke Mekah perlu menyediakan beberapa ekor unta yang dipasang di atasnya ‘Haudat’. Haudat ialah sebuah rumah kecil yang diletakkan di atas unta untuk melindungi diri daripada cuaca panas matahari dan hujan.
Uwais tidak mampu menyediakan perbelanjaan untuk ibunya pergi mengerjakan haji, apa lagi untuk memiliki unta.
Namun atas permintaan ibunya yang sangat Uwais kasihi. Uwais Al-Qarni mendapat suatu ilham. Beliau membeli seekor anak sapi yang baru lahir dan sudah habis menyusu. Beliau membuat sebuah rumah di atas ‘bukit’ (tanah tinggi). Rumah untuk anak sapi itu dibina di atas bukit, apa yang beliau lakukan ialah pada sore hari beliau akan menggendong anak sapi untuk naik ke atas bukit. Pagi harinya beliau menggendong kembali anak sapi itu untuk turun dari bukit tersebut untuk diberi makan. Itulah yang dilakukannya setiap hari. Ada kalanya dia menggendong anak sapi itu mengelilingi bukit tempat dia memberi makan. Perbuatan yang dilakukannya ini menyebabkan orang mengatakan beliau kurang waras.
Memang pelik, membuatkan rumah untuk sapi di atas bukit, kemudian setiap hari mengusung sapi, petang dibawa naik, pagi dibawa turun bukit.
Namun sebenarnya jika dilihat di sebaliknya, Uwais al-Qarni seorang yang bijak. Lembu yang asalnya hanya 20kg, selepas 6 bulan lembu itu sudah menjadi 100kg. Otot-otot tangan dan badan Uwais Al-Qarni pula menjadi kuat hinggakan dengan mudah mengangkat lembu seberat 100kg turun dan naik bukit setiap hari.
Selepas 8 bulan, apabila sampai musim haji. Rupa-rupanya perbuatannya selama ini adalah satu persediaan untuk beliau membawa ibunya mengerjakan haji. Beliau telah memangku ibunya dari Yaman sampai ke Mekah dengan kedua tangannya. Di belakangnya beliau meletakkan barang-barang keperluan seperti air, roti dan sebagainya. Sapi yang beratnya 100kg boleh di gendong dan dipangku apa lagi ibunya yang lebih ringan. Beliau membawa (menggendong dan memangku) ibunya dengan kedua tangannya dari Yaman ke Mekah, mengerjakan Tawaf mengelilingi ka'bah, Sa'i di Padang Arafah dengan senang sahaja. Uwais juga memangku ibunya dengan kedua tangannya pulang semula ke Yaman dari Mekah.
Setelah pulang semula ke Yaman, ibunya bertanya:
“Uwais, apa yang kamu doakan sepanjang kamu berada di Mekah?”
Uwais Al-Qarni menjawab:
“Saya berdoa minta supaya Allah mengampunkan semua dosa-dosa ibu”.
Ibunya bertanya lagi:
“Bagaimana dengan dosa kamu?”
Uwais Al-Qarni menjawab:
“Dengan terampuni dosa ibu, ibu akan masuk syurga. Cukuplah ibu ridha dengan saya, maka saya juga masuk syurga.”
Ibunya berkata lagi:
“Ibu inginkan supaya engkau berdoa agar Allah hilangkan sakit putih (sopak) kamu ini.”
Uwais Al-Qarni berkata:
“Saya keberatan untuk berdoa kerana ini Allah yang jadikan. Kalau tidak ridha dengan perbuatan Allah, itu berarti saya tidak bersyukur dengan Allah Ta’ala.”
Ibunya menambah:
“Kalau ingin masuk ke syurga, mesti taat kepada perintah ibu. Ibu perintahkan engkau berdoa.” Maka
Akhirnya Uwais Al-Qarni tidak ada pilihan lain selain mengangkat tangan dan berdoa. Beliau lalu berdoa seperti yang diminta oleh ibunya supaya Allah menyembuhkan putih yang luar biasa (sopak) yang dihidapinya itu. ”Ya allah karena ibuku memerintahkan kepadaku agar aku memohon di sembuhkan dari penyakitku maka sembuhkanlah keculi sisakanlah sedikit" kata beliau dalam do'a karena sangat malu kepada allah. Karena do'anya yang tulus maka
Allah SWT lalu menyembuhkan serta merta, hilang putih sopak di seluruh badannya kecuali tinggal satu tompok sebesar duit logam di telapak tangannya. Tanda tompok putih kekal pada Uwais Al-Qarni kerana permintaannya, kerana sopak ini adalah satu anugerah, maka inilah tanda pengenalan yang disebut Rasulullah saw kepada Saidina Umar ra dan Saidina Ali ra:
“Tandanya kamu nampak di belakangnya ada satu bulatan putih, bulatan sopak. Kalau berjumpa dengan tanda itu, dialah Uwais al-Qarni.”
Tidak lama kemudian, ibunya meninggal dunia. Beliau telah menunaikan kesemua permintaan ibunya. Selepas itu beliau telah menjadi orang yang paling tinggi martabatnya di sisi Allah. Sayidina Umar ra dan Sayidina Ali ra dapat berjumpa dengan Uwais Al-Qarni dan seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah S.A.W, mereka meminta supaya beliau berdoa agar Allah SWT berkenan mengampuni semua dosa-dosa mereka berdua.
Ketika Uwais al-Qarni berjumpa Sayidina Umar dan Sayidina Ali, beliau berkata:
“Aku ini datang dari Yaman ke Madinah kerana aku ingin menunaikan wasiat Rasulullah S.A.W kepada kamu yaitu supaya kamu berdua berjumpa dengan aku.”
Maka Uwais Al-Qarni pun telah mendoakan untuk mereka berdua.
Setelah itu Sayidina Umar, yang ketika itu memegang jabatan Khalifah, sayidina umar mahu membuat surat kepada Gabenur Kufah supaya melayani Uwais Al-Qarni dengan layanan yang istimewa. Namun begitu ditolak dengan baik oleh Uwais Al-Qarni.
Lalu Uwais Al-Qarni menjawab dengan lembut :
“Berada di tengah-tengah orang ramai sehingga tidak dikenali lebih aku sukai.”
Diriwayatkan semasa kewafatan beliau, terlalu ramai “orang” yang menyempurnakan jenazah beliau. Daripada urusan memandikan sehinggalah dibawa ke liang lahad. Agak menghairankan kerana pada masa hidup beliau tiada orang yang memperdulikan beliau yang miskin. Malah ada yang menganggap beliau seorang yang gila. Siapakah “orang-orang” tersebut. Mereka itu adalah penduduk-penduduk langit yang terdiri daripada malaikat-malaikat.
Demikianlah kisah Uwais Al-Qarni yang amat taat dan kasih kepada ibunya. Seorang Wali Allah yang tidak terkenal di bumi, tetapi amat terkenal di langit.
Kisah Uwais bin ‘Amir Al Qarni ini patut diambil faedah dan pelajaran. Terutama ia punya amalan mulia bakti pada orang tua sehingga banyak orang yang meminta doa kebaikan melalui perantaranya. Apalagi yang menyuruh orang-orang meminta doa ampunan darinya adalah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallamyang sudah disampaikan oleh beliau jauh-jauh hari.
Kisahnya adalah berawal dari pertemuaannya dengan ‘Umar bin Al Khattabradhiyallahu ‘anhu.
عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَا أَتَى عَلَيْهِ أَمْدَادُ أَهْلِ الْيَمَنِ سَأَلَهُمْ أَفِيكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ حَتَّى أَتَى عَلَى أُوَيْسٍ فَقَالَ أَنْتَ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ نَعَمْ . قَالَ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ قَالَ نَعَمْ.
قَالَ فَكَانَ بِكَ بَرَصٌ فَبَرَأْتَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ قَالَ نَعَمْ. قَالَ لَكَ وَالِدَةٌ قَالَ نَعَمْ
Dari Usair bin Jabir, ia berkata, ‘Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar mendatangi ‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah Uwais bin ‘Amir?” Uwais menjawab, “Iya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod, dari Qarn?” Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.”
Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau punya seorang ibu?”
Uwais menjawab, “Iya.”
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ » يَأْتِى عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ «. فَاسْتَغْفِرْ لِى. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ الْكُوفَةَ. قَالَ أَلاَ أَكْتُبُ لَكَ إِلَى عَامِلِهَا قَالَ أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah.
Umar pun bertanya pada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” Uwais menjawab, “Ke Kufah”.
Umar pun mengatakan pada Uwais, “Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?”
Uwais menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”
قَالَ فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ حَجَّ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِهِمْ فَوَافَقَ عُمَرَ فَسَأَلَهُ عَنْ أُوَيْسٍ قَالَ تَرَكْتُهُ رَثَّ الْبَيْتِ قَلِيلَ الْمَتَاعِ. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ » يَأْتِى عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ «.
Tahun berikutnya, ada seseorang dari kalangan terhormat dari mereka pergi berhaji dan ia bertemu ‘Umar. Umar pun bertanya tentang Uwais. Orang yang terhormat tersebut menjawab, “Aku tinggalkan Uwais dalam keadaan rumahnya miskin dan barang-barangnya sedikit.” Umar pun mengatakan sabda Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
فَأَتَى أُوَيْسًا فَقَالَ اسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ أَنْتَ أَحْدَثُ عَهْدًا بِسَفَرٍ صَالِحٍ فَاسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ اسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ لَقِيتَ عُمَرَ قَالَ نَعَمْ. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ
Orang yang terhormat itu pun mendatangi Uwais, ia pun meminta pada Uwais, “Mintalah ampunan pada Allah untukku.”
Uwais menjawab, “Bukankah engkau baru saja pulang dari safar yang baik (yaitu haji), mintalah ampunan pada Allah untukku.”
Orang itu mengatakan pada Uwais, “Bukankah engkau telah bertemu ‘Umar.”
Uwais menjawab, “Iya benar.” Uwais pun memintakan ampunan pada Allah untuknya.
فَفَطِنَ لَهُ النَّاسُ فَانْطَلَقَ عَلَى وَجْهِهِ
“Orang lain pun tahu akan keistimewaan Uwais. Lantaran itu, ia mengasingkan diri menjauh dari manusia.” (HR. Muslim no. 2542)
Faedah dari kisah Uwais Al Qarni di atas:
1- Kisah Uwais menunjukkan mu’jizat yang benar-benar nampak dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia adalah Uwais bin ‘Amir. Dia berasal dari Qabilah Murad, lalu dari Qarn. Qarn sendiri adalah bagian dari Murad.
2- Kita dapat ambil pelajaran –kata Imam Nawawi- bahwa Uwais adalah orang yang menyembunyikan keadaan dirinya. Rahasia yang ia miliki cukup dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Tidak ada sesuatu yang nampak pada orang-orang tentang dia. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah yang mulia.
Maksud di atas ditunjukkan dalam riwayat lain,
أَنَّ أَهْلَ الْكُوفَةِ وَفَدُوا إِلَى عُمَرَ وَفِيهِمْ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ يَسْخَرُ بِأُوَيْسٍ
“Penduduk Kufah ada yang menemui ‘Umar. Ketika itu ada seseorang yang meremehkan atau merendahkan Uwais.”
Dari sini berarti kemuliaan Uwais banyak tidak diketahui oleh orang lain sehingga mereka sering merendahkannya.
3- Keistimewaan ataumanaqibdari Uwais nampak dari perintah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallampada Umar untuk meminta do’a dari Uwais, supaya ia berdo’a pada Allah untuk memberikan ampunan padanya.
4- Dianjurkan untuk meminta do’a dan do’a ampunan lewat perantaraan orang shalih.
5- Boleh orang yang lebih mulia kedudukannya meminta doa pada orang yang kedudukannya lebih rendah darinya. Di sini, Umar adalah seorang sahabat tentu lebih mulia, diperintahkan untuk meminta do’a pada Uwais –seorang tabi’in- yang kedudukannya lebih rendah.
6- Uwais adalah tabi’in yang paling utama berdasarkan nash dalam riwayat lainnya, dari ‘Umar bin Al Khattab, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ
“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama . Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542). Ini secara tegas menunjukkan bahwa Uwais adalah tabi’in yang terbaik.
Ada juga yang menyatakan seperti Imam Ahmad dan ulama lainnya bahwa yang terbaik dari kalangan tabi’in adalah Sa’id bin Al Musayyib. Yang dimaksud adalah baik dalam hal keunggulannya dalam ilmu syari’at seperti keunggulannya dalam tafsir, hadits, fikih, dan bukan maksudnya terbaik di sisi Allah seperti pada Uwais. Penyebutan ini pun termasuk mukjizat dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam.
7- Menjadi orang yang tidak terkenal atau tidak ternama itu lebih utama. Lihatlah Uwais, ia sampai mengatakan pada ‘Umar,
أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
“Aku menjadi orang-orang lemah, itu lebih aku sukai.” Maksud perkataan ini adalah Uwais lebih senang menjadi orang-orang lemah, menjadi fakir miskian, keadaan yang tidak tenar itu lebih ia sukai. Jadi Uwais lebih suka hidup biasa-biasa saja (tidak tenar) dan ia berusaha untuk menyembunyikan keadaan dirinya. Demikian dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
8- Hadits ini juga menunjukkan keutamaanbirrul walidain, yaitu berbakti pada orang tua terutama ibu. Berbakti pada orang tua termasuk bentuk qurobat (ibadah) yang utama.
9- Keadaan Uwais yang lebih senang tidak tenar menunjukkan akan keutamaan hidup terasing dari orang-orang.
10- Pelajaran sifat tawadhu’ yang dicontohkan oleh Umar bin Khattab.
11- Doa orang selepas bepergian dari safar yang baik seperti haji adalah doa yang mustajab. Sekaligus menunjukkan keutamaan safar yang shalih (safar ibadah).
12- Penilaian manusia biasa dari kehidupan dunia yang nampak. Sehingga mudah merendahkan orang lain. Sedangkan penilaian Allah adalah dari keadaan iman dan takwa dalam hati.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Al Minhaj Syarh Shahih Muslim , Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.
Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhis Sholihin, Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilaliy, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1430 H.
Rasullulah saw pernah berpesan kepada Sayidina Umar ra dan Sayidina Ali ra bahawa akan lahir di kalangan tabiin seorang yang sangat makbul doa yang akan lahir di zaman kamu (zaman selepas kewafatan Rasullulah saw).
Tujuan Rasullulah saw menyuruh Saidina Umar ra dan Saidina Ali ra mencari Uwais al-Qarni tidak lain ialah meminta Uwais al-Qarni berdoa kepada Allah supaya mengampunkan dosa-dosa sahabat (Saidina Umar ra dan Saidina Ali ra).
Marilah kita lihat apa istimewanya Uwais al-Qarni sehingga Rasullulah saw meminta sahabat mencari dan meminta doa darinya.
Memang benarlah kata-kata Rasulullah S.A.W, Uwais al-Qarni akhirnya muncul di zaman Sayidina Umar ra dan Sayidina Ali ra. mereka berdua memang menunggu dan mencari kabilah-kabilah yang datang dari Yaman ke Madinah, akhirnya bertemu juga dengan Uwais al-Qarni. Pada pandangan mata kasar mereka, tidak mungkin dia adalah orang yang Rasulullah saw sebut-sebutkan ini kerana, Uwais Al-Qarni dianggap sebagai seorang yang kurang waras di kalangan orang awam atau penduduk setempat.
Uwais Al-Qarni adalah seorang yang berpenyakit sopak di seluruh tubuh badannya, yakni sejenis penyakit kulit yang tidak digemari ramai. Walaupun begitu, beliau adalah seorang yang soleh yang amat berbakti pada ibunya yang uzur dan lumpuh. Beliau begitu tekun untuk mendapatkan keredhaan ibunya. Bapa beliau meninggal dunia ketika beliau masih kecil lagi. Beliau berpenyakit sopak sejak dilahirkan dan ibunya menjaganya sampai beliau dewasa.
Suatu hari ibunya memberitahu kepada Uwais Al-Qarni bahawa dia ingin sekali untuk mengerjakan ibadat haji. di Mekah. Ibunya menyuruh Uwais Al-qarni supaya berikhtiar agar beliau dapat membawanya ke Mekah untuk menunaikan haji. Sebagai seorang yang miskin, Uwais Al-Qarni tidak berdaya untuk mencari perbelanjaan untuk ibunya kerana pada zaman itu kebanyakan orang pergi menunaikan haji dari Yaman ke Mekah perlu menyediakan beberapa ekor unta yang dipasang di atasnya ‘Haudat’. Haudat ialah sebuah rumah kecil yang diletakkan di atas unta untuk melindungi diri daripada cuaca panas matahari dan hujan.
Uwais tidak mampu menyediakan perbelanjaan untuk ibunya pergi mengerjakan haji, apa lagi untuk memiliki unta.
Namun atas permintaan ibunya yang sangat Uwais kasihi. Uwais Al-Qarni mendapat suatu ilham. Beliau membeli seekor anak sapi yang baru lahir dan sudah habis menyusu. Beliau membuat sebuah rumah di atas ‘bukit’ (tanah tinggi). Rumah untuk anak sapi itu dibina di atas bukit, apa yang beliau lakukan ialah pada sore hari beliau akan menggendong anak sapi untuk naik ke atas bukit. Pagi harinya beliau menggendong kembali anak sapi itu untuk turun dari bukit tersebut untuk diberi makan. Itulah yang dilakukannya setiap hari. Ada kalanya dia menggendong anak sapi itu mengelilingi bukit tempat dia memberi makan. Perbuatan yang dilakukannya ini menyebabkan orang mengatakan beliau kurang waras.
Memang pelik, membuatkan rumah untuk sapi di atas bukit, kemudian setiap hari mengusung sapi, petang dibawa naik, pagi dibawa turun bukit.
Namun sebenarnya jika dilihat di sebaliknya, Uwais al-Qarni seorang yang bijak. Lembu yang asalnya hanya 20kg, selepas 6 bulan lembu itu sudah menjadi 100kg. Otot-otot tangan dan badan Uwais Al-Qarni pula menjadi kuat hinggakan dengan mudah mengangkat lembu seberat 100kg turun dan naik bukit setiap hari.
Selepas 8 bulan, apabila sampai musim haji. Rupa-rupanya perbuatannya selama ini adalah satu persediaan untuk beliau membawa ibunya mengerjakan haji. Beliau telah memangku ibunya dari Yaman sampai ke Mekah dengan kedua tangannya. Di belakangnya beliau meletakkan barang-barang keperluan seperti air, roti dan sebagainya. Sapi yang beratnya 100kg boleh di gendong dan dipangku apa lagi ibunya yang lebih ringan. Beliau membawa (menggendong dan memangku) ibunya dengan kedua tangannya dari Yaman ke Mekah, mengerjakan Tawaf mengelilingi ka'bah, Sa'i di Padang Arafah dengan senang sahaja. Uwais juga memangku ibunya dengan kedua tangannya pulang semula ke Yaman dari Mekah.
Setelah pulang semula ke Yaman, ibunya bertanya:
“Uwais, apa yang kamu doakan sepanjang kamu berada di Mekah?”
Uwais Al-Qarni menjawab:
“Saya berdoa minta supaya Allah mengampunkan semua dosa-dosa ibu”.
Ibunya bertanya lagi:
“Bagaimana dengan dosa kamu?”
Uwais Al-Qarni menjawab:
“Dengan terampuni dosa ibu, ibu akan masuk syurga. Cukuplah ibu ridha dengan saya, maka saya juga masuk syurga.”
Ibunya berkata lagi:
“Ibu inginkan supaya engkau berdoa agar Allah hilangkan sakit putih (sopak) kamu ini.”
Uwais Al-Qarni berkata:
“Saya keberatan untuk berdoa kerana ini Allah yang jadikan. Kalau tidak ridha dengan perbuatan Allah, itu berarti saya tidak bersyukur dengan Allah Ta’ala.”
Ibunya menambah:
“Kalau ingin masuk ke syurga, mesti taat kepada perintah ibu. Ibu perintahkan engkau berdoa.” Maka
Akhirnya Uwais Al-Qarni tidak ada pilihan lain selain mengangkat tangan dan berdoa. Beliau lalu berdoa seperti yang diminta oleh ibunya supaya Allah menyembuhkan putih yang luar biasa (sopak) yang dihidapinya itu. ”Ya allah karena ibuku memerintahkan kepadaku agar aku memohon di sembuhkan dari penyakitku maka sembuhkanlah keculi sisakanlah sedikit" kata beliau dalam do'a karena sangat malu kepada allah. Karena do'anya yang tulus maka
Allah SWT lalu menyembuhkan serta merta, hilang putih sopak di seluruh badannya kecuali tinggal satu tompok sebesar duit logam di telapak tangannya. Tanda tompok putih kekal pada Uwais Al-Qarni kerana permintaannya, kerana sopak ini adalah satu anugerah, maka inilah tanda pengenalan yang disebut Rasulullah saw kepada Saidina Umar ra dan Saidina Ali ra:
“Tandanya kamu nampak di belakangnya ada satu bulatan putih, bulatan sopak. Kalau berjumpa dengan tanda itu, dialah Uwais al-Qarni.”
Tidak lama kemudian, ibunya meninggal dunia. Beliau telah menunaikan kesemua permintaan ibunya. Selepas itu beliau telah menjadi orang yang paling tinggi martabatnya di sisi Allah. Sayidina Umar ra dan Sayidina Ali ra dapat berjumpa dengan Uwais Al-Qarni dan seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah S.A.W, mereka meminta supaya beliau berdoa agar Allah SWT berkenan mengampuni semua dosa-dosa mereka berdua.
Ketika Uwais al-Qarni berjumpa Sayidina Umar dan Sayidina Ali, beliau berkata:
“Aku ini datang dari Yaman ke Madinah kerana aku ingin menunaikan wasiat Rasulullah S.A.W kepada kamu yaitu supaya kamu berdua berjumpa dengan aku.”
Maka Uwais Al-Qarni pun telah mendoakan untuk mereka berdua.
Setelah itu Sayidina Umar, yang ketika itu memegang jabatan Khalifah, sayidina umar mahu membuat surat kepada Gabenur Kufah supaya melayani Uwais Al-Qarni dengan layanan yang istimewa. Namun begitu ditolak dengan baik oleh Uwais Al-Qarni.
Lalu Uwais Al-Qarni menjawab dengan lembut :
“Berada di tengah-tengah orang ramai sehingga tidak dikenali lebih aku sukai.”
Diriwayatkan semasa kewafatan beliau, terlalu ramai “orang” yang menyempurnakan jenazah beliau. Daripada urusan memandikan sehinggalah dibawa ke liang lahad. Agak menghairankan kerana pada masa hidup beliau tiada orang yang memperdulikan beliau yang miskin. Malah ada yang menganggap beliau seorang yang gila. Siapakah “orang-orang” tersebut. Mereka itu adalah penduduk-penduduk langit yang terdiri daripada malaikat-malaikat.
Demikianlah kisah Uwais Al-Qarni yang amat taat dan kasih kepada ibunya. Seorang Wali Allah yang tidak terkenal di bumi, tetapi amat terkenal di langit.
Kisah Uwais bin ‘Amir Al Qarni ini patut diambil faedah dan pelajaran. Terutama ia punya amalan mulia bakti pada orang tua sehingga banyak orang yang meminta doa kebaikan melalui perantaranya. Apalagi yang menyuruh orang-orang meminta doa ampunan darinya adalah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallamyang sudah disampaikan oleh beliau jauh-jauh hari.
Kisahnya adalah berawal dari pertemuaannya dengan ‘Umar bin Al Khattabradhiyallahu ‘anhu.
عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَا أَتَى عَلَيْهِ أَمْدَادُ أَهْلِ الْيَمَنِ سَأَلَهُمْ أَفِيكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ حَتَّى أَتَى عَلَى أُوَيْسٍ فَقَالَ أَنْتَ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ نَعَمْ . قَالَ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ قَالَ نَعَمْ.
قَالَ فَكَانَ بِكَ بَرَصٌ فَبَرَأْتَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ قَالَ نَعَمْ. قَالَ لَكَ وَالِدَةٌ قَالَ نَعَمْ
Dari Usair bin Jabir, ia berkata, ‘Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar mendatangi ‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah Uwais bin ‘Amir?” Uwais menjawab, “Iya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod, dari Qarn?” Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.”
Uwais menjawab, “Iya.”
Umar bertanya lagi, “Benar engkau punya seorang ibu?”
Uwais menjawab, “Iya.”
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ » يَأْتِى عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ «. فَاسْتَغْفِرْ لِى. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ الْكُوفَةَ. قَالَ أَلاَ أَكْتُبُ لَكَ إِلَى عَامِلِهَا قَالَ أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah.
Umar pun bertanya pada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” Uwais menjawab, “Ke Kufah”.
Umar pun mengatakan pada Uwais, “Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?”
Uwais menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”
قَالَ فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ حَجَّ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِهِمْ فَوَافَقَ عُمَرَ فَسَأَلَهُ عَنْ أُوَيْسٍ قَالَ تَرَكْتُهُ رَثَّ الْبَيْتِ قَلِيلَ الْمَتَاعِ. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ » يَأْتِى عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ «.
Tahun berikutnya, ada seseorang dari kalangan terhormat dari mereka pergi berhaji dan ia bertemu ‘Umar. Umar pun bertanya tentang Uwais. Orang yang terhormat tersebut menjawab, “Aku tinggalkan Uwais dalam keadaan rumahnya miskin dan barang-barangnya sedikit.” Umar pun mengatakan sabda Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
فَأَتَى أُوَيْسًا فَقَالَ اسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ أَنْتَ أَحْدَثُ عَهْدًا بِسَفَرٍ صَالِحٍ فَاسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ اسْتَغْفِرْ لِى. قَالَ لَقِيتَ عُمَرَ قَالَ نَعَمْ. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ
Orang yang terhormat itu pun mendatangi Uwais, ia pun meminta pada Uwais, “Mintalah ampunan pada Allah untukku.”
Uwais menjawab, “Bukankah engkau baru saja pulang dari safar yang baik (yaitu haji), mintalah ampunan pada Allah untukku.”
Orang itu mengatakan pada Uwais, “Bukankah engkau telah bertemu ‘Umar.”
Uwais menjawab, “Iya benar.” Uwais pun memintakan ampunan pada Allah untuknya.
فَفَطِنَ لَهُ النَّاسُ فَانْطَلَقَ عَلَى وَجْهِهِ
“Orang lain pun tahu akan keistimewaan Uwais. Lantaran itu, ia mengasingkan diri menjauh dari manusia.” (HR. Muslim no. 2542)
Faedah dari kisah Uwais Al Qarni di atas:
1- Kisah Uwais menunjukkan mu’jizat yang benar-benar nampak dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia adalah Uwais bin ‘Amir. Dia berasal dari Qabilah Murad, lalu dari Qarn. Qarn sendiri adalah bagian dari Murad.
2- Kita dapat ambil pelajaran –kata Imam Nawawi- bahwa Uwais adalah orang yang menyembunyikan keadaan dirinya. Rahasia yang ia miliki cukup dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Tidak ada sesuatu yang nampak pada orang-orang tentang dia. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah yang mulia.
Maksud di atas ditunjukkan dalam riwayat lain,
أَنَّ أَهْلَ الْكُوفَةِ وَفَدُوا إِلَى عُمَرَ وَفِيهِمْ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ يَسْخَرُ بِأُوَيْسٍ
“Penduduk Kufah ada yang menemui ‘Umar. Ketika itu ada seseorang yang meremehkan atau merendahkan Uwais.”
Dari sini berarti kemuliaan Uwais banyak tidak diketahui oleh orang lain sehingga mereka sering merendahkannya.
3- Keistimewaan ataumanaqibdari Uwais nampak dari perintah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallampada Umar untuk meminta do’a dari Uwais, supaya ia berdo’a pada Allah untuk memberikan ampunan padanya.
4- Dianjurkan untuk meminta do’a dan do’a ampunan lewat perantaraan orang shalih.
5- Boleh orang yang lebih mulia kedudukannya meminta doa pada orang yang kedudukannya lebih rendah darinya. Di sini, Umar adalah seorang sahabat tentu lebih mulia, diperintahkan untuk meminta do’a pada Uwais –seorang tabi’in- yang kedudukannya lebih rendah.
6- Uwais adalah tabi’in yang paling utama berdasarkan nash dalam riwayat lainnya, dari ‘Umar bin Al Khattab, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ
“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama . Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542). Ini secara tegas menunjukkan bahwa Uwais adalah tabi’in yang terbaik.
Ada juga yang menyatakan seperti Imam Ahmad dan ulama lainnya bahwa yang terbaik dari kalangan tabi’in adalah Sa’id bin Al Musayyib. Yang dimaksud adalah baik dalam hal keunggulannya dalam ilmu syari’at seperti keunggulannya dalam tafsir, hadits, fikih, dan bukan maksudnya terbaik di sisi Allah seperti pada Uwais. Penyebutan ini pun termasuk mukjizat dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam.
7- Menjadi orang yang tidak terkenal atau tidak ternama itu lebih utama. Lihatlah Uwais, ia sampai mengatakan pada ‘Umar,
أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
“Aku menjadi orang-orang lemah, itu lebih aku sukai.” Maksud perkataan ini adalah Uwais lebih senang menjadi orang-orang lemah, menjadi fakir miskian, keadaan yang tidak tenar itu lebih ia sukai. Jadi Uwais lebih suka hidup biasa-biasa saja (tidak tenar) dan ia berusaha untuk menyembunyikan keadaan dirinya. Demikian dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
8- Hadits ini juga menunjukkan keutamaanbirrul walidain, yaitu berbakti pada orang tua terutama ibu. Berbakti pada orang tua termasuk bentuk qurobat (ibadah) yang utama.
9- Keadaan Uwais yang lebih senang tidak tenar menunjukkan akan keutamaan hidup terasing dari orang-orang.
10- Pelajaran sifat tawadhu’ yang dicontohkan oleh Umar bin Khattab.
11- Doa orang selepas bepergian dari safar yang baik seperti haji adalah doa yang mustajab. Sekaligus menunjukkan keutamaan safar yang shalih (safar ibadah).
12- Penilaian manusia biasa dari kehidupan dunia yang nampak. Sehingga mudah merendahkan orang lain. Sedangkan penilaian Allah adalah dari keadaan iman dan takwa dalam hati.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Al Minhaj Syarh Shahih Muslim , Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.
Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhis Sholihin, Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilaliy, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1430 H.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita populer
Cara membuat akun bbm via opera mini
Hallo sobat bloger, udah lama ga posting artikel, alakadar berbagi pengalaman aja, dalam postinagan ini saya akan share tata cara daftatar a...
-
Dari sekian wilayah Kecamatan di Bogor yang terdekat dengan Jakarta salah satunya adalah Kecamatan Rumpin. Menuju Kecamatan dan Des...
-
Asalamu alaikum Sobat blogger kali ini Kumpulan catatanku ingin bebagi kisah yang mengagumkan mudah-mudahan jadi penyejuk hati yang gersang,...